Liputan6.com, Jakarta - Gereja tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan pembinaan spiritual, tetapi juga berpotensi menjadi ruang aman bagi anak-anak.
Konsep Gereja Ramah Anak kini mulai diterapkan di salah satu gereja di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Pendeta Tono, gembala jemaat di gereja tersebut, mengungkapkan bahwa gereja sebagai ruang publik seharusnya menjadi tempat yang mendukung tumbuh kembang anak.
Anak-anak harus merasa aman, bebas berkreasi, dan terlibat dalam kegiatan positif. Selain itu, gereja dapat menjadi pusat informasi dan pembelajaran bagi orangtua mengenai pola asuh yang benar.
"Saya prihatin dengan kondisi anak-anak di lingkungan gereja. Apalagi mendengar cerita bahwa banyak anak sering mendapatkan kekerasan di rumah. Maka, dengan pendampingan Wahana ...