Cornell Note-taking merupakan salah satu metode mencatat data atau informasi. Metode Cornell Note-taking biasanya membagi kertas menjadi tiga bagian utama, yaitu kolom utama, kolom samping, dan kolom bawah.
Cara mencatat berpengaruh pada efektifitas proses informasi. Jika catatan ditulis dengan cara terstruktur dan logis, maka memori dapat tersimpan dengan lebih baik.
Metode Cornell Note-Taking Biasanya Membagi Kertas Menjadi Tiga Bagian Utama, yaitu Intisari, Kata Kunci, dan Kesimpulan
Metode Cornell Note-taking menggunakan struktur yang terorganisir dalam pencatatan. Berdasarkan buku Icebreaker, Irfan Suryana (2020:76), metode Cornell Note-taking biasanya membagi kertas menjadi tiga bagian utama, yaitu:
Bagian pertama adalah intisari untuk menulis poin-poin penting tentang informasi yang sedang dipelajari. Bagian intisari terletak pada kolom utama sebelah kanan, yaitu bagian kolom yang paling besar.
Kata kunci memiliki peran untuk memberikan kemudahan dalam mencatat informasi. Kata kunci ditulis pada kolom kecil yang ada di samping kiri.
Selain untuk mencatat kata kunci, kolom samping juga bisa digunakan untuk mencatat berbagai istilah asing yang baru diketahui. Kolom samping memberikan ruang untuk refleksi, dan memungkinkan untuk terlibat secara aktif dalam proses pencatatan.
Bagian terakhir yaitu kesimpulan dari materi informasi yang telah dicatat. Bagian ketiga ini terletak pada kolom paling bawah.
Jika seseorang merasa malas untuk membuat sendiri bagian kolom-kolomnya, dapat mencari format (template) melalui Google. Format dapat dicetak, sehingga bisa langsung digunakan untuk membuat catatan penting.
Manfaat Metode Cornell Note-Taking dalam Pencatatan
Diambil dari buku Mengoptimalkan Pembelajaran, Resti Rahmadika Akbar (2024:18), manfaat metode Cornell Note-taking adalah sebagai berikut.
Metode Cornell Note-taking biasanya membagi kertas menjadi tiga bagian utama, yaitu intisari, kata kunci, dan kesimpulan. Penulisan masing-masing bagian terletak pada kolom utama, kolom samping, dan kolom bawah.(DK)