Liputan6.com, Jakarta - Era adopsi kecerdasan buatan (AI) dan hybrid cloud membuka lembaran baru dalam dunia bisnis, namun juga menghadirkan tantangan keamanan yang kompleks.
Banyak organisasi atau perusahaan kini berhadapan dengan celah keamanan tak terlihat, terutama ketika data sensitif berpindah melalui lalu lintas terenkripsi dan alat AI yang tidak terotorisasi.
Metode keamanan tradisional yang mengandalkan deteksi ancaman di batas jaringan (perimeter) kini kesulitan untuk mengatasi kompleksitas ini.
Data sensitif dapat bocor tanpa terdeteksi, bersembunyi dalam lalu lintas yang terenkripsi, atau disalahgunakan oleh Shadow AI—penggunaan AI tidak resmi di dalam perusahaan.
Menyadari dilema ini, perusahaan keamanan F5, menghadirkan solusi yang dirancang khusus untu...