Keterbatasan Akses Terhadap Makanan Bergizi Sebabkan Orangtua Beri Kental Manis sebagai Susu Anak

10 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Keterbatasan Akses Terhadap Makanan Bergizi Sebabkan Orangtua Beri Kental Manis sebagai Susu Anak Ilustrasi(Antara)

DATA yang dirilis Databoks menunjukkan tujuh dari 10 Kabupaten/ Kota dengan pengeluaran per kapita tertinggi untuk membeli kental manis berada di Papua. Ketujuh kabupaten/ kota tersebut adalah Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Pegunungan Bintang serta Kabupaten Nagan Raya.

Sementara data yang sama menyebutkan rata-rata pengeluaran per kapita secara nasional untuk membeli kental manis adalah Rp257,5 per kapita per minggu.

Lalu, apa yang menyebabkan tingginya konsumsi kental manis di wilayah Papua? Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi, budaya dan ketersediaan produk. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan akses terhadap ketersediaan produk susu lainnya.

Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.

Baru-baru ini, Universitas Negeri Semarang (Unnes), melalui Fakultas Kedokteran, mendata 100 balita di Kecamatan Semarang Utara dan Gunungpati yang rutin mengonsumsi kental manis sebagai pengganti susu pertumbuhan setiap hari.

Balita ini menjadi bagian dari penelitian yang tengah dilakukan untuk menggali pengetahuan ibu terhadap kandungan kental manis, pemahaman gizi seimbang, serta dampaknya terhadap kesehatan balita.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, mengatakan alasan pemberian kental manis sebagai minuman susu untuk balita karena anggapan kental manis sebagai susu.

Beberapa ibu mengakui kental manis mengandung gula tinggi, namun tidak memahami dampak kesehatan bila dikonsumsi secara rutin.

Salah satu responden penelitian asal kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati yang juga orang tua dari balita berumur 3 tahun menyebutkan frekuensi konsumsi kental manis anaknya sebanyak 7 kali per hari.

Ia memberikan kental manis karena pada kemasannya tertulis “susu” dan dalam iklan juga disebut demikian.

Ibu ini membaca di situ ada kata susu, dalam kemasannya. Di iklan juga tahunya susu.

Koordinator Penelitian dari Prodi Gizi FK Unnes Mardiana mengatakan perilaku pemberian kental manis untuk balita tersebut mencerminkan adanya kesenjangan pengetahuan yang cukup serius di masyarakat. 

Ia menjelaskan bahwa kental manis sebenarnya dirancang sebagai topping atau pelengkap makanan, bukan untuk dikonsumsi sebagai minuman utama pengganti susu.

Namun, temuan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Banyak balita justru mengonsumsinya dalam jumlah besar, bahkan lebih dari tiga kali dalam sehari. Dalam beberapa kasus, konsumsi kental manis bisa mencapai hingga tujuh kali dalam satu hari.

“Itu tentu dampaknya luar biasa. Sekarang saja kita sudah mulai melihat tren penyakit tidak menular (PTM) muncul pada usia anak-anak, yang seharusnya belum,” ujarnya.

Satu sachet kental manis dapat mengandung sekitar 19 gram gula atau setara dengan 4 sendok teh. Jika dikonsumsi dua kali sehari, asupan gula pada balita sudah melebihi batas konsumsi harian yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu tidak lebih dari 5% dari total kebutuhan kalori harian, atau sekitar 25 gram atau 6 sendok teh gula tambahan.  Jumlah ini belum termasuk gula tambahan dari makanan dan minuman lainnya yang mereka konsumsi setiap hari.

Situasi ini menunjukkan betapa mendesaknya upaya peningkatan edukasi masyarakat tentang gizi anak, pangan aman, serta pemahaman terhadap label produk. Banyak wilayah, seperti Kelurahan Sukorejo di Kecamatan Gunungpati, hingga kini masih sangat minim penyuluhan terkait gizi maupun bahaya penggunaan kental manis secara berlebihan. (Z-1)

Read Entire Article