Penumpang bersiap naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPI Danantara Indonesia sedang menjajaki penyelesaian masalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Langkah itu untuk mencari solusi atas beban utang yang membelit PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria mengonfirmasi, proses penjajakan sedang berlangsung dan segera dirampungkan. Dia menyampaikan, rencana memasukkan penyelesaian proyek Whoosh ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Danantara tahun ini.
"Sedang kami lakukan penjajakan. Tentu akan kami bereskan proses itu sebagaimana kemarin kan juga Direktur Utama PT KAI juga sudah menyampaikan di DPR ya. Nanti akan kami selesaikan segera, nanti masuk di dalam RKAP kami tahun ini," ujar Dony di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Wakil menteri BUMN tersebut juga mengonfirmasi, pertemuan dengan petinggi PT KAI sudah dilakukan. Proyek KCJB yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini menjadi sorotan karena beban utang yang harus ditanggung oleh PT KAI.
Total biaya proyek mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.18,9 triliun, termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS. Sejak digarap pada 2016, proyek tersebut telah menjadi perhatian publik karena kompleksitas finansial.